Adakah yang sudah mengalami hal ini ? memasang dua kontroller yang berbeda pada satu network?
Kalau belum, mari sama-sama kita coba liat konfigurasi yang pernah saya lakukan.
Dalam kasus ini saya menggunakan perangkat Juniper EX2200 sebagai router sekaligus DHCP server. ada 2 buah Wireless LAN Controler (WLC), pertama Juniper WLC8 dan satunya Cisco 2500 Series Wireless Controller, untuk WLC8 saya menggunakan Access Point (AP) WLA321 sedangkan WLC2500 menggunakan AP Cisco Aironet 3600 CAP.
Pada basic configurasi WLC8 dengan WLA321 menggunakan fitur Option43 sebagai pengarah AP agar bisa terkoneksi/join dengan WLC. Kerena AP WLA321 murni configurasinya dari WLC, sehingga kita tidak bisa melakukan konfigurasi apapun pada AP tersebut.
Sedangkan pada perangkat Cisco WLC2500 dengan AP Aironet 3600 CAP kita dapat melakukan remote/ssh kepada masing AP seri aironet secara langsung. Selain menggunakan fitur Option43, dan bisa melakukan konfigurasi-konfigurasi dasar seperti konfigurasi static IP, network, gateway, dan IP WLC. langkah-langkah lainnya yang bisa dilakukan juga yaitu melakukan proses remote/ssh dan kita lakukan perintah capwap ke IP WLC agar AP tersebut melakukan konfigurasi automatic dan join ke dalam WLC yang dituju.
Masuk kedalam lab,
Dari basic konfigurasi DHCP server pada EX2200 seperti :
set system services dhcp maximum-lease-time 3600
set system services dhcp default-lease-time 1800
set system services dhcp pool 192.168.0.0/24 address-range low 192.168.0.2
set system services dhcp pool 192.168.0.0/24 address-range high 192.168.0.200
set system services dhcp pool 192.168.0.0/24 router 192.168.0.1
set system services dhcp pool 192.168.0.0/24 option 43 byte-stream “105 112 58 49 48 46 57 57 46 48 46 50 53”
pada konfigurasi diatas, setiap ada yang membutuhkan fiture option 43 maka akan dikirimkan berupa pesan/target IP WLC. sehingga AP tersebut bisa Join dengan kontroler.
* baca konfigurasi Option 43 pada postingan sebelumnya.
Nah bagaimana caranya jika ada dua buah kontroler yaitu juniper WLC8 dan cisco WLC2500 dalam satu network..??
Pada perangkat Juniper, dalam fitur DHCP server terdapat pilihan dhcp static-binding, dengan cara memasukkan mac-address AP kedalam konfigurasi dan tentukan IP static yang akan diperoleh oleh AP tersebut. Contoh konfigurasinya :
set system services dhcp static-binding f5:4d:03:ad:78:60 fixed-address 10.110.0.2.
Dengan perintah diatas, maka mac-address f5:4d:03:ad:78:60 akan selalu dapat IP 10.110.0.2 dari DHCP server. sedangkan untuk menambahkan Option 43 khusus pada mac-address f5:4d:03:ad:78:60 digunakan konfigurasi :
set system services dhcp static-binding f5:4d:03:ad:78:60 option 43 byte-stream “105 112 58 49 48 46 57 57 46 48 46 50 53”
Untuk lebih jelasnya kita akan memodifikasi pada basic konfigurasi diatas agar lebih gampang melakukannya sendiri.
set system services dhcp maximum-lease-time 3600
set system services dhcp default-lease-time 1800
set system services dhcp pool 192.168.0.0/24 address-range low 192.168.0.2
set system services dhcp pool 192.168.0.0/24 address-range high 192.168.0.200
set system services dhcp pool 192.168.0.0/24 router 192.168.0.1
set system services dhcp static-binding b8:d9:ce:4e:a0:40 fixed-address 192.168.0.2
set system services dhcp static-binding b8:d9:ce:4e:a0:40 option 43 byte-stream “105 112 58 49 48 46 57 57 46 48 46 50 53”
set system services dhcp static-binding f5:4d:03:ad:78:60 fixed-address 192.168.0.3
set system services dhcp static-binding f5:4d:03:ad:78:60 option 43 byte-stream “0xf1 0x08 0x0a 0xfc 0xfc 0x06”
dengan konfigurasi diatas, maka masing-masing AP tidak akan bentrok dalam menerima fitur option43.
- Option 43 untuk Juniper AP
set system services dhcp static-binding b8:d9:ce:4e:a0:40 fixed-address 192.168.0.2
set system services dhcp static-binding b8:d9:ce:4e:a0:40 option 43 byte-stream “105 112 58 49 48 46 57 57 46 48 46 50 53”
- Option 43 untuk Cisco AP di perangkat Juniper.
set system services dhcp static-binding f5:4d:03:ad:78:60 fixed-address 192.168.0.3
set system services dhcp static-binding f5:4d:03:ad:78:60 option 43 byte-stream “0xf1 0x08 0x0a 0xfc 0xfc 0x06”
Oke. untuk DHCP server lainnya, mungkin pada dasarnya sama, cuman penamaan fitur yang sedikit berbeda-beda, selamat mencoba.
support by :
